KUDUS, suaramuria.com – Pemkab Kudus berencana memperbanyak instalasi Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) untuk mengatasi ancaman krisis air.
Sebanyak 14 desa di Kabupaten Kudus diusulkan mendapatkan bantuan pembangunan Pamsimas.
Kepala Bidang Tata Bangunan dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kudus Harry Wibowo kepada wartawan mengatakan, sebanyak 14 desa itu tersebar di Kecamatan Kaliwungu, Gebog, Mejobo, dan Undaan. Sejumlah desa di kecamatan itu mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini.
“Dari sebanyak 14 desa itu, ada dua desa yang mendapatkan bantuan melalui HKP (hibah khusus Pamsimas – Red),” katanya.
Untuk membangun satu unit Pamsimas, lanjut Harry, dibutuhkan anggaran antara Rp 220 juta hingga Rp 400 juta. Besaran anggaran itu disesuaikan dengan kapasitas yang dibutuhkan. Untuk anggaran yang bersumber dari APBD, nilainya sekitar Rp220 juta perunit Pamsimas.
“Untuk dana yang bersumber dari APBN antara Rp 300 juta – Rp 400 juta. Kebutuhan anggaran tergantung pada lokasi yang akan dibangun pamsimas. Biasanya lokasinya memiliki jenis tanah yang tidak mudah dilakukan pengeboran sehingga biayanya lebih mahal,” katanya.
Disebutkan, Pemkab Kudus masih menunggu kepastiaan desa mana saja yang akan mendapat bantuan. Keputusan tersebut berada di yangan Kemenerian PUPR. Untuk mendapatkan bantuan tersebut, Pemerintah desa harus menyediakan lahan untuk instalasi Pamsimas.
“Kebutuhan lahan untuk lokasi pengeboran sumur, hingga tower atau bak penampungan,” katanya.
Selain membantu warga yang kekurangan air, keberadaan Pamsimas juga berpotensi menjadi sumber pendapatan desa. Pasalnya selama ini, warga juga berlangganan air bersih dari Pamsimas yang sudah dibangun. (SRM)