KUDUS, suaramuria.com – Sebanyak 67 ribu bibit pohon aneka jenis ditanam pada beberapa titik di Lereng Gunung Muria. Kegiatan dimulai Jumat (27/11) untuk memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), yang diperingati Sabtu (28/11).
Penanaman merupakan komitmen Djarum Foundation melestarikan keseimbangan lingkungan dari potensi kerusakan dan juga bencana alam.
Penanaman melibatkan petani setempat. Lokasi Lokasi penanaman tersebar di tiga desa, yakni di Desa Rahtawu ditanam sebanyak 1.500 bibit pohon, Dukuh Kambangan. Desa Menawan ditanam sebanyak 3.950 bibit pohon (Keduanya di Kecamatan Gebog), dan Desa Ternadi, Kecamatan Dawe ditanam sebanyak 1.988 bibit pohon.
Bibit pohon terdiri atas mangga, alpukat, jambu air, jeruk pamelo, manggis, jengkol, dan petai. Djarum Foundation juga memberikan 60.000 bibit pohon kopi kepada para petani. Total terdapat 67.438 bibit pohon yang ditanam pada konservasi di Lereng Gunung Muria kali ini.
Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji mengatakan, Gunung Muria merupakan fondasi alam yang penting dalam kehidupan masyarakat Jawa Tengah, khususnya di tiga kabupaten yakni Kudus, Pati dan Jepara.
Selama ratusan tahun, Gunung Muria menjadi tempat untuk mencari nafkah untuk usaha bercocok tanam. Kawasan Gunung Muria berkembang menjadi situs wisata alam yang ikut menggerakkan roda ekonomi. Inilah yang menggerakkan Djarum Foundation melalui program “Djarum Trees For Life” dalam melakukan Konservasi Lereng Muria sejak tahun 2006.
”Gunung Muria sumber kehidupan dan penghidupan yang sangat penting bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lerengnya,” katanya.
Kawasan tersebut harus dijaga kelestariannya. Melalui kegiatan penanaman, Djarum Foundation mengajak seluruh masyarakat bersama-sama menghijaukan Lereng Gunung Muria.
”Karena nantinya pohon-pohon inilah yang akan menjaga kehidupan kita dan anak cucu kita pada masa mendatang,” ujar FX Supanji pada Sabtu (28/11).
FX Supanji berharap, HMPI memotivasi seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk semakin mencintai lingkungan.
”Kita sama-sama menyadari bahwa bumi merupakan tempat tinggal bersama yang harus terus kita rawat dan jaga untuk anak cucu,” jelasnya.
Tanah Longsor
Kepala Desa Rahtawu Didik Aryadi mewakili para petani menyampaikan apresiasi atas upaya Bakti Lingkungan Djarum Foundation menghijaukan kawasan Lereng Gunung Muria. Gerakan penghijauan penting untuk mengantisipasi bencana alam yang rawan terjadi, yakni tanah longsor.
Ia berharap penanaman di Lereng Gunung Muria memberikan edukasi khususnya kepada generasi muda untuk ikut menyayangi bumi dan bukan justru memicu tindakan-tindakan yang menimbulkan kerusakan alam.
”Kami sangat mendukung upaya menghijaukan kawasan Lereng Muria bersama Djarum Foundation,” ungkapnya.
Saat sekarang, pihaknya berusaha mengubah kebiasaan petani di Desa Rahtawu dari musiman menjadi pekebun.
Kebijakan sesuai dengan visi misi menghijaukan kembali kawasan Lereng Gunung Muria, sehingga warga bisa menjadi sejahtera dan juga terhindar dari musibah longsor. (srm)