PATI, suaramuria.com – Biaya pengurusan PTSL atau program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dipatok maksimal Rp 400 ribu. Hal itu setelah diterbitkannya peraturan bupati (perbup) terkait biaya PTSL tersebut.
Regulasi ini diterbitkan untuk memperlancar pelaksanaan PTSL 2021. Selain itu, biaya pengurusan PTSL itu ditetapkan berasal dari kajian yang dilakukan di beberapa wilayah. Panitia PTSL desa juga harus melakukan laporan pertanggungjawaban terhadap dana yang digunakan.
“Biaya tersebut dipergunakan untuk membeli patok pembatas tanah, materai, operasional, transport dan lainnya,”ujarnya.
Hal itu juga dilakukan untuk mengantisipasi laporan penyimpangan. Seperti diketahui untuk biaya yang terapkan sesuai SKB tiga menteri sebesar Rp. 150 ribu ditambah biaya tambahan dari pemerintah desa sebesar Rp. 250 ribu. Dengan begitu biaya PTSL maksimal Rp 400 ribu.
“Ketika melebihi, tentu dianggap pungli dan penyelesaiannya sudah ke ranah hukum,” ucapnya.
Bupati menyebut, terkait pelaksanaan PTSL di tahun 2021 ini memang masih sama seperti sebelumnya. Dia pun mengaku sangat mendukung program PTSL untuk meringankan beban masyarakat dalam memperoleh legalitas lahan.
Perlu diketahui, saat ini sekitar 600 ribu bidang lahan di Kabupaten Pati sudah bersertifikat. Sisanya tinggal 300 ribu bidang dan diperkirakan selesai pada 2024.
Sementara di tahun 2021 ini, Kabupaten Pati direncanakan bakal kembali menerima progam tersebut. Bahkan tahun ini sebanyak 73 ribu bidang atau mengalami peningkatan dibanding tahun 2020 yang hanya mendapat 30 ribu bidang.
BACA JUGA : 313 Desa di Pati Salurkan BLT Dana Desa
Kepala Badan Pertanahan Negara (BPN) Kabupaten Pati Mujiono mengatakan, bahwa pencapaian PTSL 2020 melebihi target. Dimana rencana semula 25 ribu bidang, ternyata terealisasi hingga 30.000 bidang. Hal itu ia ungkapkan pada acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat Indonesia, yang diselenggarakan serentak se-Indonesia.
Pada 2021 lanjutnya, target pencapaian lebih besar dari tahun sebelumnya yakni 73 ribu bidang. Sehingga dia mengaku pada tahun ini pihaknya harus bekerja lebih berat lantaran targetnya lebih banyak.(srm)