PATI, suaramuria.com – Bosan desanya kerap menjadi langganan banjir, warga Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati mendesak Pemerintah Kabupaten Pati melakukan penanganan.
Warga mengaku sudah lima kali desanya mendapat kiriman banjir dalam sebulan terakhir ini.
Meski cepat surut, namun warga tetap merasakan dampak akibat imbas dari terjangan air bah tersebut.
BACA JUGA : Desa Prawoto Diterjang Banjir Bandang
Pasca banjir bandang dari Pegunungan Kendeng, Selasa (29/11) misalnya, lumpur tebal memenuhi jalan desa. Lumpur di jalan penghubung Desa Angkatan Kidul dengan Sinomwidodo mencapai ketebalan 30 sentimeter.
Tak ayal lumpur itu cukup menganggu aktivitas warga. Apalagi lumpur membuat laju kendaraan menjadi sulit. Kendaraan harus berjalan pelan lantaran membahayakan pengguna jalan.
Selain di jalan lumpur juga menumpuk di halaman rumah warga. Mereka berupaya membersihkan tumpukan tebal tersebut dengan alat seadanya.
Sojo (45), seorang warga Sinomwidodo mengatakan, banjir bandang sering melanda desanya.
Dalam sebulan ini dia menyebut sudah kebanjiran lima kali. Disinyalir banjir karena kiriman dari Pegunungan Kendeng yang kondisinya kini memprihatinkan.
“Banjir sepertinya dari Sungai Sinom Ledokan. Kalau di atas hujan deras pasti banjir. Karena di atas hutan gundul tidak ada pohon. Maka dari itu kalau hujan langsung banjir,” ujarnya.
Sementara itu, Suparto, Ketua RT 06 RW 2, Desa Sinomwidodo menyebutkan jika setidaknya ada 23 rumah yang sering kebanjiran di wilayahnya. Dia mengeluhkan karena banjir juga seringkali membuat lumpur.
Dia mengatakan, banjir yang terjadi pada Senin (28/11) mulai terlihat pukul 18.00. Saat itu banjir terjadi sekitar dua jam. Ketinggian air mencapai antara 40 hingga 50 sentimeter.
“Kalau di jalan 200 meter yang terendam lumpur,” terangnya.
Upaya Pencegahan
Ia berharap agar pemerintah daerah memberikan perhatian terkait peristiwa itu. Setidaknya dengan langkah antisipasi untuk mencegah kejadian serupa.
“Harapannya kalau bisa jalan ditinggikan, supaya lumpur tidak di jalan. Warga yang lewat tidak kecelakaan, karena sering kalau lumpur tidak dibersihkan banyak yang kecelakaan,” katanya.
Kepala BPBD Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan banjir bandang itu tak sampai menyebabkan kerugian material maupun korban jiwa.
Banjir bandang menerjang di tiga titik. Yakni di Desa Sinomwidodo, Angkatan Kidul dan Angkatan Lor. “Banjir karena imbas hujan seharian,” terangnya. (srm)