PATI, suaramuria.com – Bupati Pati Haryanto menegaskan pemerintah tidak melarang warga menggelar salat Idul Fitri, takbir, dan silahturahmi yang sudah menjadi adat kebiasaan. Namun, pemkab mengatur syarat salat idul fitri yang digelar warga.
Pada pelaksanaannya, Pemkab mengatur syarat salat Idul Fitri yang digelar warga wajib mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Namun, Haryanto berharap dalam pelaksanaan salat Idul Fitri dilaksanakan bersama keluarga di rumah masing- masing. Tak hanya itu, bupati juga meminta agar pelaksanaan takbir keliling dapat ditiadakan. Bahkan bila terbukti tetap digelar, akan ditindak tegas.
BACA JUGA : Penyandang Disabilitas Mental Rentan Kesulitan Bertahan Hidup
Hal tersebut disampaikan Bupati Pati Haryanto pasca mengumpulkan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), wakil bupati, organisasi perangkat daerah (OPD) serta ormas Islam.
Pengumpulan sejumlah tokoh itu dilakukan untuk membahas persiapan Idul Fitri di tengah situasi pandemi seperti sekarang ini.
“Harapannya masyarakat dapat melaksanakan salat Idul Fitri di rumah masing-masing. Namun bagi takmir masjid yang menyelenggarakan salat Idul Fitri berjamaah, harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan,” tegas bupati Haryanto.
Tidak Kumpulkan Banyak Orang
Bupati pun berharap masyarakat maupun masjid untuk sementara waktu ini tidak menyelenggarakan silahturahmi yang mengumpulkan banyak orang.
Agar sosialisasi akan kebijakan tersebut maksimal, dia juga meminta hal tersebut dapat disampaikan melalui pengeras suara di masjid dan musala serta siaran keliling desa.
“Kami mengimbau muspika dan kepala desa atau lurah di wilayahnya untuk segera berkoordinasi agar memastikan tidak ada penyelenggaraan takbir keliling pada perayaan Idul Fitri 1441 H. Jika ditemukan takbir keliling segera diambil tindakan tegas untuk diamankan,” imbau Bupati.
Haryanto pun mengajak seluruh ormas maupun masyarakat untuk bersama-sama berupaya mengantisipasi persebaran Covid-19. Terlebih sesuai website corona Provinsi Jawa Tengah, saat ini Pati sudah berada di zona hijau.
Kita semua pasti tidak menginginkan setelah lebaran terjadi kenaikan jumlah kasus Covid. Oleh karenanya kami harap seluruh ormas yang mempunyai banyak jamaah agar dapat bersama- sama ikut mempertahankan kondisi yang telah baik ini,”imbuhnya.
Melihat perkembangan situasi penanganan Covid-19, Bupati mengatakan tidak ada yang tahu sampai kapan wabah ini akan berlanjut. Ia mengungkapkan masing- masing daerah punya persoalan yang berbeda.
“Banyak masyarakat yang menganggap Covid adalah biasa saja. Jadi hanya orang-orang tertentu yang memahami, padahal pemahaman dan sosialisasi tiada henti kita lakukan,” ujarnya. (SRM)