KUDUS – Usulan untuk pembangunan sarana pendukung Logung untuk pertanian di wilayah timur Kabupaten Kudus direspons positif oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus.
Hanya, Dinas Pertanian sampai saat ini masih “buta” peta jalur irigasi Logung yang dibangun oleh Pemerintah Pusat. Biasanya, pemerintah membangun jalur irigasi sekunder dari bendungan utama.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Catur Sulistyanto mengatakan, untuk mengalirkan air dari jaringan sekunder menuju lahan pertanian, butuh jalur irigasi tersier yang dibangun oleh pemerintah daerah.
“Termasuk juga sarana pendukung lainnya seperti Jalan Usaha Tani dan jembatan pertanian, harus mengacu pada peta jalur irigasi sekunder yang dibuat oleh Pemerintah Pusat,” katanya.
BACA JUGA : Ketua DPRD Kudus Sidak Jalur Irigasi Loging
Catur mengatakan, Dinas Pertanian segera mengirim surat ke BBWS Pemali Juwana untuk mengetahui program pembangunan jaringan irigasi sekunder dari bendungan Logung yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat.
Dari data tersebut, baru akan dipetakan untuk pembangunan jaringan irigasi tersier yang menghubungkan jaringan sekunder Logung menuju lahan pertanian. Data Dinas Pertanian menyebutkan, luasan areal lahan sawah di Mejobo dan Jekulo yang bisa diairi Logung mencapai 6.000-an hektare.
Lahan tersebut mayoritas berada di Kecamatan Jekulo seluas 4.000-an hektare lebih. Sisanya berada di Jekulo.
“Setelah tahu persis arah jaringan sekunder yang dibangun oleh Pemerintah, kami akan mudah memetakan jaringan tersier mana yang harus disiapkan oleh Pemkab Kudus,” katanya. (SRM)