KUDUS, suaramuria.com – Sempat dinormalisasi September 2020 lalu, hilir Sungai Piji di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus kembali terutup sampah. Tumpukan sampah kali ini semakin parah.
Sampah sepanjang 300 meter dengan ketebalan hingga dua meter menutup gorong-gorong pintu air dari Sungai Piji I dan II menuju Sungai Jeratun. Kepala Desa Kesambi Mokhammad Masri mengatakan, warga sudah angkat tangan membersihkan tumpukan sampah itu.
Masri menambahkan, warga sebelumnya sudah bergotong royong membersihkan sampah berupa batang kayu dan sampah rumah tangga. Saking susahnya pengangkutan sampah secara manual, warga berupaya membakar sampah di sungai.
BACA JUGA : Berawal dari Reses, Normalisasi Sungai Piji Dikebut
Namun karena intensitas hujan masih tinggi, upaya itu pun terkendala. “Kami berharap ada bantuan alat berat untuk mengeruk sampah ini. Kalau dengan cara manual jelas susah karena volume sampah yang sangat banyak,” katanya.
Sampah yang menumpuk di hilir Sungai Piji, lanjut Masri, merupakan kiriman dari kawasan hilir. Masri menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membantu pengerukan sampah. Namun hingga kini, bantuan alat berat belum datang.
“Jika tak segera diatasi, kami khawatir air akan melimpas ke permukiman warga. Sebagian sawah warga saat ini juga masih terendam banjir,” katanya.
Upaya pengerukan sampah di hulu Sungai Piji pernah dilakukan September 2020 lalu. Saat itu tim BBWS Pemali Juwana menerjunkan alat berat atas permintaan anggota DPRD Jawa Tengah M Nur Khabsyin.
“Selain adanya normalisasi dan pengerukan sampah, kami berharap gorong-gorong pintu air ini dibongkar dan dibangun ulang dengan desain yang lebih baik. Gorong-gorong yang ada saat ini cukup sempit sehingga sampah cepat menumpuk dan menutup pintu air pembuangan ke Sungai Jeratun,” katanya. (srm)
