KUDUS, suaramuria.com – Kebutuhan cairan antiseptic pembersih tangan cukup tinggi di tengah pandemi Covid-19. Tak harus membeli, warga sebenarnya bisa membuat sendiri. Cara membuat hand sanitizer pun cukup mudah.
Hal ini dibuktikan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang yang menggelar Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Mlati Kidul Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Indah Yuniarti, mahasiswa peserta KKN mengatakan, bahan-bahan pembuatan hand sanitizer cukup mudah didapatkan.
Pelatihan pembuatan hand sanitizer ini dimaksudkan agar warga bisa memenuhi kebutuhan pembersih tangan tanpa harus khawatir susah mencari di pasaran.
“Kami menggelar pelatihan pembuatan hand sanitizer sesuai tema KKN yang diusung ‘Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Sustainable Development Goals (SDGs)’. Warga sangat antusias,” katanya.
BACA JUGA : Kudus Masih Zona Merah, Penderita Covid-19 Tembus Seribu Lebih
Kegiatan KKN, kata Indah, digelar sejak 5 Juli – 15 Agustus 2020. Indah mengatakan, untuk membuat hand sanitizer dibutuhkan bahan-bahan seperti gliserol, air, hydrogen perkosida, pewarna, dan alkohol (etanol).
Kandungan alkohol yang dibutuhkan merujuk pada formula yang disarankan oleh WHO lebih dari 80%.
“Untuk aroma kami sarankan untuk menambah ekstrak daun mint. Karena daun mint memiliki senyawa menthol, bermanfaat untuk mengatasi kelelahan, menyegarkan pikiran, meningkatkan kejelasan dan kewaspadaan mental secara emosional,” katanya.
Sifat Aromaterapi
Selain alasan kandungan tersebut, lanjut dia, peppermint dapat membunuh kuman dan bakteri di tangan. Selain itu juga dapat mengurangi gangguan kecemasan. Karena sifat aromaterapi pada daun mint, yang dapat merileksasikan pikiran dan kekhawatiran ditengah pandemi Covid-19.
Indah mengatakan, pelatihan ini juga membuka peluang ibu-ibu PKK peserta pelatihan untuk merintis usaha produksi hand sanitizer. “Peluang usaha sangat potensial karena kebutuhannya cukup tinggi. Cara membuat hand sanitizer pun cukup mudah,” katanya.
Diharapkan, keterampilan tersebut bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat, sebagai alternatif cara praktis mencuci tangan untuk menjaga diri dari wabah yang sedang kita hadapi saat ini.
Indah menambahkan, mahasiswa KKN Reguler Tim II Universitas Diponegoro 2020 juga memberikan pelatihan digitalisasi produk UMKM.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan berdampak baik terhadap para pelaku UMKM di Kelurahan Mlati Kidul serta mengembangkan kapasitas pribadi dan usaha mereka agar dapat memperluas jaringan pemasaran dan meningkatkan kesejahteraan,” katanya. (SRM)