PATI, suaramuria.com – Bulog Sub Divre Pati menyiapkan 15 ton gula pasir untuk operasi pasar (OP). Operasi pasar gula Bulog ini digelar untuk menstabilkan harga gula di pasaran.
Kepala Bulog Sub Divre Pati Yonas Haryadi Kurniawan mengatakan, pihaknya siap membantu proses operasi harga untuk menjaga harga kebutuhan pokok di masa sulit pandemi Covid-19 ini.
“Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 bersama Forkopimda memang telah menggelar rapat penanganan. Salah satu hasilnya untuk mencegah kelangkaan dan lonjakan harga memang digelar operasi pasar,” terangnya.
Selain gula dari Bulog, lanjut dia, dua pabrik gula yang ada di Kabupaten Pati juga turut dilibatkan. Masing-masing PG telah diberi pembagian alokasi di kecamatan yang berbeda. Sementara untuk belasan ton gula pasir dari Bulog dialokasikan untuk setidaknya tiga kecamatan.
BACA JUGA : Anggaran Covid-19 Pati Bertambah Menjadi Rp 139 Miliar
Tiga kecamatan yang menjadi sasaran operasi pasar gula Bulog yakni Kecamatan Margorejo, Tlogowungu, dan Sukolilo. Ketiga kecamatan itu selesai disalurkan pada Rabu (22/4).
“Untuk proses penyalurannya maupun datanya menjadi kewenangan dari pihak kecamatan. Kami hanya menyiapkan stok,” terangnya.
Operasi Pasar Gula Bulog Diharapkan Tepat Sasaran
Dengan penyaluran melalui kecamatan yang dilanjutkan ke desa, lanjut dia, diharapkan dapat lebih tepat sasaran kepada warga masyarakat. Selain itu tentunya juga mendukung upaya pemerintah menggelorakan physical distancing.
“Bila biasanya operasi pasar kami lakukan di pasar tradisional saat ini dikelola di tiap kecamatan. Jadi tidak ada kerumunan atau antrian warga karena sudah dikoordinir. Diedarkan kepada warga yang sudah didata,” katanya.
Seperti diketahui, tingginya harga gula memang cukup dikeluhkan masyarakat. Terlebih harga di pasaran mencapai kisaran Rp 17 ribu hingga Rp 19 ribu per kilogram. Sedangkan harga eceran tertinggi (HET) gula seharusnya hanya Rp 12.500 per kilogram.
Sementara untuk kebutuhan lain seperti beras, Yonas memastikan stoknya saat ini masih sangat mencukupi. Bulog Sub Divre Pati saat ini masih memiliki cadangan 6 ribu ton beras. Jumlah tersebut diakui mampu untuk memenuhi kebutuhan selama enam bulan kedepan. Belum lagi proses penyerapan saat ini juga terus dilakukan. (SRM)