PATI, suaramuria.com – Jumlah anak yang kecanduan handphone di Kabupaten Pati terus meningkat. Tak sedikit anak-anak tersebut yang terjerumus kecanduan situs porno. Sebagian juga harus menjalani rawat inap di rumah sakit.
Dokter Kejiwaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati dokter Yarmaji mengungkapkan jumlah kasus anak-anak yang kecanduan ponsel pintar terus meningkat.
“Dari data kami lima anak harus menjalani rawat inap, sebagian cukup dengan rawat jala,” katanya.
BACA JUGA : Bantu Sekolah Daring, Ketua Bhayangkari Hadiahi 27 Anak Yatim Ponsel
Usia anak yang kecanduan handphone bervariasi mulai pelajar SMP, hingga kuliah.
“Yang memprihatinkan karena kecanduan mereka tak bisa lepas mengakses situs-situs porno. Dampaknya mereka mengalami gangguan emosi bahkan ada yang sampai mengurung diri,” ujarnya.
Anaka-anak tersebut mendapat perawatan setelah para orang tua mereka khawatir dengan perkembangan kejiawaan. Karena ada perubahan sikap dan emosi, mereka pun akhirnya dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya.
Selain gangguan kejiwaan dari gangguan emosi, gejala lain anak yang kecanduan handphone yakni mengalami gangguan tidur hingga perilaku yang berubah.
“Bahkan ada yang sampai harus kabur dari sekolah lantaran tidak dibolehkan menggunakan HP hingga membangkang orang tua dan mengambil uang tanpa izin,” ujarnya.
Kasus serupa meningkat sejak pandemi. Pasalnya selama waktu itu anak-anak semakin dekat dengan ponsel karena juga menjalani pembelajaran daring.
Agar anak-anak tak semakin kecanduan, ia menyarankan agar para orang tua lebih peduli dan memperhatikan kebiasaan anak mereka.
Orang tua juga perlu bijak untuk membatasi jam bermain handphone anak-anak mereka.
“Terutama pada malam hari. Perlu ada pembatasan agar tidak mengganggu jam tidur anak yang jika terus menerus dampaknya juga kesehatan dan mental anak bisa terganggu,” katanya. (srm)
