KUDUS, suaramuria.com – Bermula dari menghadiri acara pengajian di Menara Kudus, Marwoto (29), perajin asal Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus melahirkan ide membuat peci karung goni.
Ide itu muncul saat ia melihat dekorasi pengajian yang unik, memanfaatkan hiasan dari bahan karung goni. Produknya pun laris selama Bulan Ramadan ini.
Di tangan Marwoto, bahan goni disulap menjadi aneka kerajinan unik seperti peci, topi pet, hingga tas. Produknya kini dipajang di tokonya yang berada di Desa Peganjaran, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.
BACA JUGA : DPC PDIP Kudus Bagikan Ribuan Paket Sembako
Kreasi Marwoto pun mendapat sambutan positif dari pasar. Dengan jeli Marwoto menyasar pangsa pasar kelompok organisais tertentu. Caranya, ia menyematkan logo organisasi seperti Nahdlatul Ulama (NU), Ansor, dan organisasi lainnya.
Produk yang unik, dengan warna klasik, dan bahan ramah lingkungan menjadi nilai lebih produk kreasi Marwoto. Produknya tak hanya banyak diminati pembeli dari Kabupaten Kudus saja.
Produknya sudah banyak dipesan pembeli dari Semarang, Yogyakarta, Jawa Timur, bahkan dieskpor hingga Korea Selatan.
“Ada TKI di Korea Selatan yang secara khusus memesan produk peci kami. Selama Ramadan ini pesanan yang cukup banyak. Dalam sehari kami bisa memproduksi antara 50 hingga 100 peci,” katanya.
Keahlian Menjahit
Untuk membuat peci berbahan karung goni cukup sederhana. Dengan keahlian menjahit yang dimiliki Marwoto, ia memodifikasi bahan tersebut menjadi peci. Bagian dalam dilapisi kain agak tebal, sehingga peci terkesan agak kaku.
Peci karung goni juga cukup nyaman saat dikenakan. Harga peci buatan Marwoto dijual seharga Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu per buah. “Konsumen tertarik karena ada kesan klasik dari bahan karung goni. Banyak reseller yang tertarik menjual produk kami di marketplace sehingga semakin dikenal masyarakat,” katanya.
Produk peci karung goni semakin dikenal luas saat sejumlah tokoh seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut mengenakannya di sejumlah acara. Peci buatan Marwoto juga banyak dikenakan tokoh-tokoh di Jawa Tengah lainnya.
Mawahib, salah seorang penggemar peci karung goni mengaku tertarik dengan kesan klasik peci tersebut. Anggota DPRD Jawa Tengah asal Desa Mejobo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus ini mengaku sering menghadiahkan peci karung goni kepada koleganya.
“Selain unik dan dibuat bahan daur ulang, peci ini juga nyaman digunakan. Sejak diproduksi saya kerap menghadiahi kolega saya dengan peci ini,” katanya. (SRM)