KUDUS, suaramuria.com – Polres Kudus petakan daerah rawan kriminalitas selama bulan Ramadan. Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi mengingatkan warga untuk selalu waspada.
Kapolres mengatakan, bagi perempuan tak perlu mengenakan banyak perhiasan mencolok saat bepergian. “Jika meninggalkan rumah, selalu pastikan rumah sudah dalam keadaan terkunci. Kewaspadaan perlu ditingkatkan,” kata Catur, Jumat (24/4).
Ditemui di sela blusukan penyerahan bantuan dalam rangka bakti sosial peduli penyakit Covid-19 bersama awak media, Catur mengatakan, Polres Kudus meningatkan patroli keliling selama Ramadan.
Patroli dilakukan untuk memantau daerah rawan kriminalitas. Diaktifkannya layanan kring serser juga menjadi bagian langkah Polres Kudus petakan daerah rawan kriminialitas.
BACA JUGA : Polres Kudus Bekali Ribuan Personel dengan First Aid Kit Covid-19
Polres Kudus mulai menggelar pelaksanaan Operasi Ketupat 2020 dalam rangka pengamanan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah. “Ada tiga posko yang telah disiapkan yakni di di Terminal Induk Jati, Simpang Tujuh Kudus serta Krawang,” katanya
Petugas yang berjaga di posko juga akan melakukan pemantauan terhadap pemudik. Mereka diingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam berjaga. “Pemantauan ditingkatkan mengingat sudah ada larangan untuk mudik dari Pemerintah,” katanya.
Polres Kudus Bagikan Bantuan Sembako
Sementara itu, kegiatan baksi sosial peduli COVID-19 bersama awak media, lanjut Kapolres, digelar sebagai bentuk empati dan pemberian tali asih kepada warga yang terdampak.
Bantuan sembako itu diharapkan mampu meringankan warga yang tidak bisa melakukan aktivitas usaha. Padahal keluarganya juga membutuhkan makan sehari-harinya. Terlebih penuntasan COVID-19 juga belum bisa dipastikan kapan akan berakhir.
“Masyarakat yang tidak memiliki penghasilan akibat pandemi tersebut perlu dibantu untuk meringankan beban mereka,” katanya.
Polres Kudus menyaipakn 100-an paket kebutuhan bahan pokok masyarakat. Bantuan itu ditujukan untuk pedagang kecil yang tidak bisa berjualan lagi, warga miskin, serta difabel.
Sri Rejeki, salah satu warga yang menerima bantuan dari Polres Kudus mengaku berterima kasih karena dirinya sejak sebulan tidak bisa berjualan angkringan karena lokasinya ditutup demi mencegah penyebaran COVID-19.
“Paket kebutuhan pokok masyarakat ini tentu bisa untuk menyambung hidup karena tidak memiliki penghasilan sama sekali,” katanya.
Pada kesempatan itu, Kaporles juga membekali awak media dengan first aid kit Covid-19. Menurut Catur, awak media dengan tugasnya memberikan informasi perkembangan Covid-19 juga perlu membentengi diri. (SRM)