PATI, suaramuria.com – Bupati Pati Haryanto menyatakan, stok bahan beras di Pati dan kebutuhan pokok terlalu bermasalah. Dia menyebut, ketersediaan beras cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Pati hinga enam bulan ke depan.
“Berdasar rapat dengan Bulog dan dinas terkait, stok beras di Pati lebih dari cukup, terutama beras. Apalagi, petani saat ini juga sedang panen,” ujarnya didampingi Wakil Bupati Saiful Arifin dan Sekda Suharyono seusai rapat koordinasi dengan berbagai pihak di Pendapa Kabupaten Pati, Kamis (2/3).
Rapat khusus membahas bahan kebutuhan pokok itu melibatkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) dan dinas terkait, jajaran Forkopimda, dan Bulog. Hadir pula dalam kesempatan tersebut perwakilan Pabrik Gula (PG) Trangkil dan PG Pakis.
BACA JUGA: Pejabat Publik Diminta Meneladani Masyarakat, Pemkab Anggarkan Rp 10 Miliar Bantu Keluarga Terdampak Korona
Hanya, pihaknya memberi perhatian serius atas kenaikan harga gula pasir. Haryanto mengemukakan, tingginya harga gula bukan masalah lokal, tetapi telah menjadi persoalan nasional.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, pihaknya segera menggelar operasi pasar. Sebanyak 243 ton gula pasir dipersiapkan untuk mendukung operasi pasar.
“Operasi pasar gula didukung berbagai pihak. Bulog menyediakan 15 ton, PG Trangkil 200 ton, dan PG Pakis 28 ton. Kami berharap dapat meringan beban masyarakat yang kurang mampu,” katanya.
Secara teknis, bupati mengungkapkan teknis operasi pasar. Menurutnya, penyaluran gula murah kepada masyarakat tetap mengacu pada ketentuan pencegahan persebaran virus korona (Covid-19).
“Untuk teknis penyaluran nanti akan dibahas dalam rapat tim. Kami meminta pelaksanaan operasi pasar gula tidak menimbulkan desak-desakan warga dan tetap menjaga jarak (physical distancing),” lanjutnya.(SRM)