KUDUS, suaramuria.com – Ratusan warga dari berbagai organisasi dan kelompok masyarakat memeriahkan kirab merah putih kebangsangsaan, Jumat (13/12/2019) siang.
Kirab yang digelar Kanzus Sholawat Angudi Barokahe Gusti (ABG) Cabang Kudus ini juga dihadiri kelompok lintas agama.
Kirab dimulai dengan penyematan bendera merah putih oleh sesepuh dan pemangku gedung Kanzus Sholawat ABG Datuk H Muhammad Sukram. Ia berpesan tradisi tahunan itu terus diperjuangkan sebagai bentuk kerukunan masyarakat, sekaligus memperkuat keutuhan NKRI.
BACA JUGA : Mirip JKN-KIS, LAZISNU Kudus Luncurkan Kartu Peduli Marbot Masjid
Rombongan kirab bergerak dari gang I Desa Undaan Lor, Kecamatan Undaan Lor menuju gedung Kanzus Sholawat ABG sejauh 2,2 kilometer. Ribuan warga memadati pinggir jalan di sepanjang rute.
Kirab merah putih itu diiringi rombongan drum band, kesenian barongan, dan barongsai. Ketua Panitia Makrus mengatakan, kirab merah putih kebangsaan ini merupakan rangkaian peringatan maulid Nabi Muhammad SAW.
Selain kirab kebangsaan, panitia juga menggelar bazar maulid (8-14/12), malam pasian dan haul Syech Abdullah (Mbah Gareng), Sabtu (14/12) malam. Puncak acara digelar dengan pengajian akbar maulid nabi yang rencananya dihadiri Habib Lutfi Bin Yahya Pekalongan.
“Kansus Sholawat ABG Kudus ini merupakan cabang dari kanzus Shoalwat Habib Lutfi di Pekalongan. Ada rangkaian pramaulid dan puncaknya nanti pengajian akbar maulid nabi,” katanya.
Makrus mengatakan, kegiatan pramaulid yang digelar di gedung Kanzus Sholawat ABG diantaranya, pentas seni setiap malam pada Senin – Sabtu (9-14/12) malam. Pentas itu menghadirkan potensi seni budaya pemuda di Kabupaten Kudus, terutama di wilayah Kecamatan Undaan.
“Pentas seni ini sebagai wujud kearifan lokal di Kabupaten Kudus. Khusus nanti pada acara malam Pasian akan dihadiri grup musik gambus balasic Seroja Pekalongan,” katanya.
Disebutkan, pesan kerukunan dan keutuhan NKRI menjadi tema utama rangkaian acara tersebut. Makrus mengatakan, kanzus sholawat terus akan terus andil dalam menangkal gerakan radikalisme di Indonesia.
“Kirab merah putih kebangsaan ini misalnya. Kami gelar dalam memperteguh NKRI dan empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, serta NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia – Red),” katanya. (SRM)