REMBANG, lasem.id – Tiap generasi punya tantangannya sendiri. Generasi hari ini mendapat ancaman perubahan iklim global berupa krisis iklim. Demikian dikatakan Wakil Bupati Rembang dalam acara Sarasehan Rembang Nandur 2023 di Workshop Zenly Bright Gunem, Senin (18/12/2023)
“Generasi hari ini mendapat ancaman situasi iklim global yang sebenarnya sudah sedari lama menyeruak. Dulu kita sebut dengan dengan istilah “perubahan iklim”. Kini saatnya kita menyebutnya secara lebih tegas sebagai “krisis iklim””, tegas Wabup Hanies
Untuk itu wabup menyebut upaya nyata harus terus dilakukan dengan kolaborasi pentahelix untuk mengatasi krisis iklim ini.
“Upaya nyata seperti yang kita lakukan dengan Rembang Nandur ini harus terus digaungkan, kolaborasi pentahelix dengan melibatkan semua elemen bangsa”, tambah Gus Hanies.
Sementara itu Susilo Margono Kepala Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Wilayah I memaparkan pentingnya environmental leadership. Kepempimpinan lingkungan tidak hanya dalam bentuk kinerja seorang dalam menjalankan kegiatan yang ramah lingkungan dimana orang itu menjadi pemimpinnya.
“Kepemimpinan lingkungan juga mencakup kesadaran setiap individu, niat dan upaya kolektif untuk merubah cara pandang terhadap lingkungan dan melakukan yang baik sehingga lebih ramah dan bertangung jawab terhadap lingkungannya”, jelas dia.
Selain menghadirkan narasumber Wakil Bupati Rembang dan perwakilan Dinas Kehutanan Jawa Tengah, sarasehan juga menghadirkan pengusaha Heru Karyanto dari Lasem dan jurnalis Maulana Sandijaya.
Selain sarasehan dan fun camp, dalam Rembang Nandur 2023 yang berlangsung 17-19 Desember 2023 juga akan dilakukan penanaman pohon di Sendang Soca Blebak dan desa – desa Kecamatan Gunem seperti Banyuurip, Demaan, Sambongpayak, Panohan, Sendangmulyo, Telgawah, Sidomulyo, Gunem, Kulutan, Trembes.